Makassar, 26 September 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menggelar workshop lokakarya pengembangan Teaching Factory pada hari ini di Ruang Majelis Fakultas Pertanian. Workshop ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka, yaitu Professor Tomohiro Noguchi dari Tokyo University of Agriculture, Jepang, Dr. Arifin Dwi Saputro, STP., M.Sc., IPM., ASEAN Eng dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, serta Oki Marsiano dan Emmy Sopacua dari PT Mars Symbioscience Indonesia.
Lokakarya yang mengangkat tema “Pengolahan Kopi dan Kakao” ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari dosen Program Studi Teknik Pertanian, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan, serta staf dari PT Mars Symbioscience Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan industri dalam mengembangkan Teaching Factory sebagai model pendidikan yang memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam proses industri pengolahan kopi dan kakao.
Dalam pemaparannya, Professor Tomohiro Noguchi menjelaskan pendekatan mutakhir dalam teknologi pengolahan kopi dan kakao yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan melalui praktik pertanian yang berkelanjutan.
Dr. Arifin Dwi Saputro dari Universitas Gadjah Mada membagikan pengalamannya dalam mengembangkan teaching factory di lingkup akademik. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan langsung dalam pembelajaran, sehingga mahasiswa mampu memahami proses produksi secara lebih komprehensif, mulai dari hulu hingga hilir.
Dari pihak industri, Oki Marsiano dan Emmy Sopacua mewakili PT Mars Symbioscience Indonesia memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan perusahaan dalam pengolahan kakao, termasuk penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi. Mereka juga menyatakan pentingnya kemitraan strategis antara akademisi dan industri dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di sektor pengolahan makanan dan minuman.
Para peserta lokakarya terlihat antusias berdiskusi dan bertukar gagasan dengan para narasumber, terutama mengenai bagaimana Teaching Factory dapat menjadi jembatan antara pendidikan dan kebutuhan industri, khususnya dalam sektor pengolahan kopi dan kakao yang memiliki potensi besar di Indonesia.
Acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut antara Universitas Hasanuddin dan PT Mars Symbioscience Indonesia dalam mengembangkan Teaching Factory yang lebih inovatif dan berdaya saing, sekaligus meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia industri pertanian dan pangan.
Makassar, 26 September 2024 – Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menggelar workshop lokakarya pengembangan Teaching Factory di Ruang Majelis Fakultas Pertanian. Workshop ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka, yaitu Professor Tomohiro Noguchi dari Tokyo University of Agriculture, Jepang, Dr. Arifin Dwi Saputro, STP., M.Sc., IPM., ASEAN Eng dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, serta Oki Marsiano dan Emmy Sopacua dari PT Mars Symbioscience Indonesia.
Lokakarya yang mengangkat tema “Pengolahan Kopi dan Kakao” ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari dosen Program Studi Teknik Pertanian, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan, serta staf dari PT Mars Symbioscience Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan industri dalam mengembangkan Teaching Factory sebagai model pendidikan yang memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam proses industri pengolahan kopi dan kakao.
Dalam pemaparannya, Professor Tomohiro Noguchi menjelaskan pendekatan mutakhir dalam teknologi pengolahan kopi dan kakao yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan melalui praktik pertanian yang berkelanjutan.
Dr. Arifin Dwi Saputro dari Universitas Gadjah Mada membagikan pengalamannya dalam mengembangkan teaching factory di lingkup akademik. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan langsung dalam pembelajaran, sehingga mahasiswa mampu memahami proses produksi secara lebih komprehensif, mulai dari hulu hingga hilir.
Dari pihak industri, Oki Marsiano dan Emmy Sopacua mewakili PT Mars Symbioscience Indonesia memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan perusahaan dalam pengolahan kakao, termasuk penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi. Mereka juga menyatakan pentingnya kemitraan strategis antara akademisi dan industri dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di sektor pengolahan makanan dan minuman.
Para peserta lokakarya terlihat antusias berdiskusi dan bertukar gagasan dengan para narasumber, terutama mengenai bagaimana Teaching Factory dapat menjadi jembatan antara pendidikan dan kebutuhan industri, khususnya dalam sektor pengolahan kopi dan kakao yang memiliki potensi besar di Indonesia.
Acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut antara Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin dan PT Mars Symbioscience Indonesia dalam mengembangkan Teaching Factory yang lebih inovatif dan berdaya saing, sekaligus meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia industri pertanian dan pangan.